Sabtu, 03 Mei 2014

Gerindra Minta Ical Mengalah Jadi Cawapres Prabowo, Ini Reaksi Golkar

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di Jakarta

Ketum Gerindra Suhardi menyarankan capres Golkar Aburizal Bakrie mengalah untuk menjadi cawapres bagi Prabowo Subianto. Golkar tak senang dengan saran Suhardi.



"Partai Golkar menghargai pendapat Ketua Umum Partai Gerindra, tetapi Partai Golkar berpandangan, penilaian yang menyangkut materi yang substansinya begitu penting dan strategis tidaklah elok disampaikan secara terbuka di wilayah publik, apalagi mealui media massa," kata Ketua DPP Golkar Hajriyanto Thohari saat dihubungi, Jumat (2/5).

Seharusnya, usulan Ketum Gerindra terhadap Ketum Golkar itu tidak secara langsung diungkap ke publik terlebih dahulu, melainkan dibicarakan dengan elite Golkar agar tercapai kesepakatan.

"Alangkah eloknya kalau materi semacam itu dibicarakan di dalam meja perundingan koalisi yang terhormat dan beradab," imbuh Hajriyanto.

Wacana pasangan capres dan cawapres Prabowo-Ical mulai mengemuka selepas pertemuan keduanya di kediaman Ical. Selang beberapa hari, Ical dikabarkan telah legowo menurunkan statusnya, dari yang semula capres kemudian menjadi cawapres. Lalu apakah jika dibicarakan secara elok, melalui forum perundingan koalisi, duet Prabowo-Ical bakal terealisasi?

"Saya yakin akan ada jalan keluar yang win-win solution," kata Hajriyanto.

"Keputusan Rapimnas 2012 ARB adalah capres dari Partai Golkar. Posisi itu masih resmi dan berjalan sampai hari ini," tandasnya.